Rabu, 08 Desember 2010

pengertian komputer




Pengertian Komputer PDF Print E-mail
Written by Romi Satria Wahono   
Definisi
 Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena  luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer. 
  1. Menurut Hamacher [1], komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
  2. Menurut Blissmer [2], komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut:
    1. menerima input
    2. memproses input tadi sesuai dengan programnya
    3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
    4. menyediakan output dalam bentuk informasi
  3. Sedangan Fuori [3] berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.
Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya.
  1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa di jamah.
  2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data.
  3. Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.
 Penggolongan Komputer Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer berdasarkan tigal hal: data yang diolah, penggunaan, kapasitas/ukurannya, dan generasinya. Berdasarkan Data Yang Diolah
  1. Komputer Analog
  2. Komputer Digital
  3. Komputer Hybrid
 Berdasarkan Penggunannya
  1. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)
  2. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)
 Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya
  1. Komputer Mikro (Micro Computer)
  2. Komputer Mini (Mini Computer)
  3. Komputer Kecil (Small Computer)
  4. Komputer Menengah (Medium Computer)
  5. Komputer Besar (Large Computer)
  6. Komputer Super (Super Computer)
 Berdasarkan Generasinya
  1. Komputer Generasi Pertama (1946-1959)
  2. Komputer Generasi Kedua (1959-1964)
  3. Komputer Generasi Ketiga (1964-1970)
  4. Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang)
  5. Komputer Generasi Kelima
 Referensi
  1. V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky, Computer Organization (5th Edition), McGraw-Hill, 2001.
  2. Robert H. Blissmer, Computer Annual, An Introduction to Information Systems 1985-1986 (2nd Edition), John Wiley & Sons, 1985.
  3. William M. Fuori, Introduction to the Computer: The Tool of Business (3rd Edition), Prentice Hall, 1981.

Rabu, 01 Desember 2010

asal mula terbuatny ka'ba di makkah

Asal Usul Pendirian Ka'bah

Selasa, 02/06/2009 11:08 WIB | email | print | share
Assalamu'alaikum wr wb,
Apakah benar pada jaman dahulu ka'bah atau baitullah didirikan / dibangun karena adanya ular melingkar diwilayah tersebut ?? mohon penjelasan mengenai hal ini terimakasih wassalam
Abdul Hakim

Jawaban

Wa'alaikumussalam wr. wb.
Saudara Abdul Hakim ang dimuliakan Allah swt
Ka’bah adalah kiblat seluruh kaum muslimin dunia yang menjadi simbol kesatuan mereka dibawah ikatan tauhid dan keimanan kepada Allah swt. Ka’bah adalah bangunan pertama di bumi, sebagaimana firman Allah swt :
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ

Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Al Imron : 96)
Pembangunan ka’bah hingga seperti yang sekarang ini telah melalui beberapa tahapan :
1. Dibangun oleh para malaikat.
Kaum muslimin meyakini bahwa pembangunan ka’bah pertama kali dilakukan oleh para malaikat, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu adh Dhiya bahwa telah diriwayatkan dari Ali bin al Husein bahwa dia telah ditanya tentang awal mula thawaf mengelilingi baitullah beliau menjawab Sesungguhnya Allah swt telah berfirman :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاء

Artinya :: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al Baqoro : 30)
Para malaikat berkata,”Wahai Allah bukankah khalifah itu dari selain kami adalah yang selalu membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah.’ Maka Allah pun marah terhadap mereka lalu mereka pun melarikan diri ke arsy, mengangkat kepala, jari jemari mereka mengisyaratkan ketundukan dan menangis karena takut akan kemurkaan-Nya. Mereka mengeilingi arsy sebanyak tiga kali.” Di dalam riwayat : “tujuh kali” mengaharapkan kridhoan Tuhan mereka dan Allah pun meredhoi mereka. Kemudian Allah berkata kepada mereka,”Bangunlah oleh kalian di bumi sebuah rumah yang menjadi tempat kembali setiap orang yang Aku murka terhadapnya dari makhluk-Ku dan dia mengelilinginya (thawaf) sebagaimana kalian lakukan terhadap arsy-Ku maka Aku akan mengampuninya sebagaimana Aku telah mengampuni kalian.” Lalu mereka pun membangun ka’bah.
Terdapat riwayat pula yang menyebutkan bahwa Allah swt telah mengutus malaikat dan berkata kepada mereka,”Bangunlah oleh kalian sebuah rumah seperti al baitul ma’mur lalu mereka pun melakukannya. Allah swt memerintahkan agar rumah itu dikelilingi (thawaf) sebagaimana al baitul ma’mur. Ini terjadi sebelum penciptaan Adam as serta 2000 tahun sebelum penciptaan bumi. Dan sesungguhnya bumi dibentangkan dibawahnya karena itulah Mekah disebut dengan Ummul Quro yaitu asal negeri (bumi, pen).
Terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sebelum diturunkannya Adam as ke bumi… (Tarikh Makkah al Musyarrafah hal 4)
2. Wasiat Nabi Adam kepada anaknya Nabi Sys
Sys adalah penerus dari Nabi Adam as yang diberikan wasiat oleh ayahnya untuk senantiasa beribadah siang dan malam. Ibnul Atsir menyebutkan bahwa Sys senantiasa melakukan haji dan umroh hingga ajal menjemputnya dan dia juga mengumpulkan lembaran-lembaran yang diturunkan kepadanya dan kepada ayahnya lalu mengamalkan isinya. Sys telah membangun ka’bah dengan batu dan tanah. (Al Kamil Fii at Tarikh juz I hal 17)
3. Pada masa Ibrahim dan Ismail as.
As Suddiy mengatakan bahwa tatkala Allah swt memerintahkan Ibrahim dan Ismail agar membangun sebuah rumah lalu mereka berdua tidak mengetahui dimana tempat akan dibangunnya hingga Allah mengirimkan angin, ada yang menyebutkan angin itu adalah al khajuj yang memiliki dua sayap sementara kepalanya berbentuk ular. Lalu ular itu membersihkan daerah sekitar ka’bah sebagai tempat dibangunnya rumah pertama. Keduanya pu mengikutinya dengan membawa alat penggali dan melakukan penggalian sehingga mereka berdua berhasil meletakkan pondasinya, sebagaimana firman Allah swt
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ

Artinya : “Dan (ingatlah), ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah.” (QS. Al Hajj : 26)
Setelah mereka berdua meletakkan dasar-dasarnya maka dibangunlah rukun-rukunnya. Dan Ibrahim mengatakan kepada Ismail,”Wahai anakku, carikanlah untukku batu hitam dari daerah India, dahulunya ia adalah batu yakut yang paling putih. Dahulu batu itu dibawa oleh Adam as tatkala diturunkan ke bumi dari surga namun kemudian berubah warnanya menjadi hitam karena dosa-dosa manusia. Ismail pun membawa sebuah batu namun ia mendapatkan batu hitam itu sudah berada disalah satu sudut. Ia pun bertanya kepada ayahnya,”Wahai ayahku siapa yang mendatangkan batu itu kepadamu?’ Ibarahim menjawab,”Dia adalah yang lebih rajin darimu.” Maka mereka berdua membangunnya dan sambil berdoa,”

Artinya : "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Baqoroh : 127)
4. Dibangun oleh orang-orang Quraisy.
Pada usia Rasulullah saw mencapai tiga puluh lima tahun, orang-orang Quraisy sepakat untuk merenovasi ka’bah. Ka’bah adalah susunan batu-batu yang lebih tinggi dari badan manusia, sekitar sembilan hasta yang dibangun sejak masa Ismail tanpa memiliki atap sehingga banyak pencuri yang mengambil barang-barang berharga yang disimpan didalamnya.
Lima tahun sebelum tahun kenabian, Mekah dilanda banjir besar sehingga meluap ke Masjidil Haram dan dikhawatirkan sewaktu-waktu akan dapat meruntuhkan ka’bah. Orang-orang Quraisy merasa bimbang antara merenovasi atau membiarkannya seperti apa adanya.
Akhirnya al Walid bin al Mughirah al Makhzumiy mengawali perobohan bangunan ka’bah lalu diikuti oleh orang-orang setelah mereka mengetahui tidak terjadi sesuatupun menimpa al Walid. Mereka terus bekerja merobohkan setiap bangunan ka’bah hingga sampai rukun Ibrahim. Setelah itu mereka siap membangunnya kembali.
Tatkala pembangunan sampai di bagian Hajar Aswad, mereka saling berselisih tentang siapa yang berhak mendapat kehormatan meletakkan Hajar Aswad itu ditempatnya semula. Perselisihan ini terus berlangsung selama empat atau lima hari, tanpa ada keputusan. Bahkan perselisihan itu semakin meruncing dan hampir saja menjurus kepada pertumpahan darah di tanah suci.
Abu Umayyah bin al Mughirah al Makhzumiy datang dan menawarkan solusi dengan menyerahkan urusan ini kepada siapa pun yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. Mereka menerima cara ini. Allah menghendaki orang yang berhak atasnya adalah Rasulullah saw. Tatkala mengetahui hal itu, mereka berbisik-bisik,”Inilah al Amin. Kami ridho kepadanya, inilah dia Muhammad.”
Orang-orang Qiraisy kehabisan dana dari penghasilan mereka, maka mereka menyisakan di bagian utara, kira-kira enam hasta, yang kemudian disebut al Hijr atau al Hathim. Mereka membuat pintunya lebih tinggi dari permukaan tanah, agar tidak bisa dimasuki kecuali oleh orang yang memang ingin melewatinya. Setelah bangunan ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atap dengan disangga enam sendi.
Setelah jadi, ka’bah itu berbentuk segi empat, yang keinggiannya kira-kira mencapai lima belas hasta, panjang sisinya di tempat Hajar Aswad dan sebaliknya adalah sepuluh meter. Hajar Aswad itu sendiri diletakkan dengan ketinggian satu setengah meter dari permukaan pelataran untuk thawaf. Sisi yang ada pintunya dan sebaliknya setinggi dua belas meter. Adapun pintunya setinggi dua meter dari permukaan tanah, di sekeliling luar ka’bah ada pagar dari bagian bawah ruas-ruas bangunan, di bagian tengahnya dengan ketinggian seperempat meter dan lebarnya kira-kira sepertiga meter. Pagar ini dinamakan Asy Syadzarawan. Namun kemudian orang-orang Quraisy meninggalkannya. (ar Rakhiqul Makhtum hal 84 – 85)
5. Pada masa Abdullah bin Zubeir.
Abdullah bin Zubeir memutuskan perenovasian ka’bah seperti yang diinginkan Rasulullah saw ketika beliau masih hidup. Dia pun merobohkannya dan membangun kembali serta menambahkan bagian yang masih kurang ketika orang-orang Quraisy kehabisan dana dari enam hasta menjadi sepuluh hasta. Dia juga menjadikan ka’bah memiliki dua pintu, satu di sebelah timur dan lainnya di sebelah barat sehigga orang yang memasukinya dari satu pintu dan keluar di pintu yang lainnya. Dia menjadikannya dalam bentuk yang paling baik dan megah sehingga seperti yang disifatkan Nabi saw sebagaimana diberitakan oleh Aisyah ra ibu orang-orang beriman yang juga bibinya.
6. Pada masa Abdul Malik bin Marwan
Pada masa Abdul Malik bin Marwan ini al Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqofiy menulis surat kepadanya atas apa yang diperbuat Abdullah bin Zubeir dengan ka’bah, tentang perenovasian dan penambahan bagian ka’bah, dia mengira bahwa hal itu adalah hasil fikiran dan ijtihadnya.
Lalu Abdullah bin Malik membalas suratnya agar mengembalikan ka’bah seperti sedia kala. Al Hajjaj pun merobohkan bagian utaranya dan mengeluarkan al Hijr sebagaimana yang telah dibangun orang-orang Quraisy serta menjadikan ka’bah memiliki satu pintu saja yang lebih ditinggikan serta menutup pintu yang lainnya.
Tatkala Abdul Malik bin Marwan mendapatkan hadits Aisyah maka ia pun menyesali perbuatannya sehingga mengatakan,”Kami sangat berkeinginan mengembalikan seperti orang yang membangun sebelumnya.” Maksudnya Abdullah bin Zubeir. Lalu ia pun bermusyawarah dengan Imam Malik dalam permasalahan ini dan beliau pun mencegahnya agar kemuliaan ka’bah tidak lenyap. Dan dikahwatatirkan setiap raja akan melakukan perobohan sebagaimana yang dilakukan orang-orang sebelumnya sehingga dapat menodai kehormatan ka’bah.
7. Pada masa Kekhilafahan Utsmani tahun 1040 H.
Tatkala Mekah dilanda banjir besar yang menenggalamkan Masjidil Haram maka Muhammad Ali Pasya—Gubernur Mesir saat itu—memerintahkan para arsiteknya yang ahli dan para pekerjanya agar merobohkan ka’bah dan merenovasi kembali. Pembangunan itu memakan waktu setengah tahun penuh dan memakan biaya yang sangat mahal hingga rampung pembangunannya. (www.islamweb.net)
Demikianlah awal mula pembangunan ka’bah hingga hari ini yang tetap kokoh dan menggetarkan setiap orang yang melihatnya dan mengembalikan kebesarannya kepada Allah swt Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
Dan apa yang anda tanyakan tentang adanya seekor ular di tempat awal mulanya akan dibangun ka’bah maka telah disinggug di atas yaitu terjadi pada masa Ibrahim dan Ismail as, sebagaimana yang dikatakan Imam As Suddiy.
Wallahu A’lam
 
 
 

akibat terjadinya tsunami

Sejarah terjadinya Tsunami

tsunami-hits-sumatra1
Catatan Sejarah Tsunami
dari berbagai sumber
Tsunami adalah istilah Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Ombak itu datang setelah terjadi gempa bumi dalam laut, tanah runtuh, aktivitas gunung berapi atau hantaman meteor. Berikut ini gempa bumi dahsyat dan gelombang Tsunami, intensitas, lokasi, dan jumlah korban tewas yang terjadi tahun 1556 hingga 2006:
Tahun 1775
Gempa mengguncang Lisabon. Pusat gempa di perairan Atlantik Utara, menyebabkan gelombang tsunami setinggi tujuh meter yang menghantam Portugal, Spanyol dan Afrika Utara, menyebabkan 60.000 korban jiwa.
10 April 1815
Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa, NTB meletus. Letusannya setara dengan enam juta kali kekuatan bom atom. Selain menelan 100.000-an korban jiwa, semburan asapnya juga mencapai ketinggian 44 kilo meter dan mengakibatkan gelombang tsunami setinggi empat meter. Gelap gulita selama tiga hari akibat pekatnya debu terjadi dalam radius 600 kilo meter dari pusat letusan. Sementara itu, di bumi belahan utara, suhu turun hingga 0,7 derajat Celcius. Penduduk Eropa dan Amerika Utara pun harus merelakan satu musim panas di tahun itu. Perubahan cuaca yang drastis ini menyebabkan penyebaran wabah penyakit dan kelaparan akibat gagal panen di seluruh dunia.
27 Agustus 1883
Meletusnya Gunung Krakatau, gunung api bawah laut di Selat Sunda. Aktivitas gunung diawali 20 Mei 1883 berupa semburan abu dan uap setinggi 11 km dan suaranya terdengar sejauh 200 km. Puncaknya pada 27/8/1883 yang dentumannya terdengar hingga Singapura dan Australia. Erupsi menyemburkan batu apung dan abu setinggi 70-80 km, yang endapannya menempati area 827.000 km persegi. Runtuhan gunung api ini menimbulkan tsunami setinggi 20 m. Gelombang pasang itu menyebar hingga 120 km dari pusat letusan, diperkirakan sedikitnya 36.417 jiwa lenyap dan desa-desa di kepulauan sekitarnya musnah binasa.
31 Januari 1906
Gempa di Ekuador berkekuatan 8,8 Skala Richter di dekat pantai Ekuador dan Kolombia, memicu gelombang tsunami besar yang menewaskan 1.000 orang. Getaran gempa terasa sampai di seluruh pesisir pantai di Amerika Tengah, San Francisco dan Jepang.
1 Februari 1938
Gempa berkekuatan 8,5 Skala Richter terjadi di Laut Banda, Indonesia, memicu gelombang tsunami yang menyebabkan kerusakan di Banda dan Kai.
4 November 1952
Gempa 9 Skala Richer terjadi di timur semenanjung Kamchatka, Rusia, memicu gelombang tsunami di Hawai.
9 Maret 1957
Gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter terjadi di Alaska. Gunung Vsevidof di pulau Umnak, kepulauan Andreinof meletus –setelah tidur 200 tahun– menimbulkan gelombang tsunami setinggi 15 meter yang sampai ke Hawai.
22 Mei 1960
Gempa terbesar yang tercatat dalam sejarah sebesar 9,5 Skala Richter terjadi di Chile. Menghancurkan Santiago dan Cencepcion. Gempa ini memicu gelombang tsunami dan letusan gunung berapi, sekitar 5.000 orang tewas dan dua juta orang kehilangan rumah.
4 Februari 1964
Gempa di Alaska berkekuatan 8,7 SR memicu gelombang tsunami setinggi 10,7 meter di pulau Shemya.
26 Desember 2004
Gempa bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara), Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.
Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1) mencapai 127.672 orang. Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang.PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara.
17 Juli 2006
Gempa melanda pantai selatan Pulau Jawa pada Senin (17/07) dan membuat air laut surut hingga satu meter selama sekitar tujuh menit, sekitar 20 menit sejak gempa tersebut terjadilah tsunami setinggi tiga hingga empat meter dan sampai ke darat bahkan ada yang mencapai enam meter.Berdasarkan data United States Survey Geological (USGS) gempa terjadi Senin pukul 15.19 WIB itu berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) dan lokasi episentrum gempa sendiri berada sekitar 260 km arah selatan Kota Bandung di 9,295 LS dan 107,347 BT dengan kedalamannya 48 kilometer.
Sementara itu data Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan gempa berpusat pada 9,41 Lintang Selatan dan 107,19 Bujur Timur, tepatnya di pantai selatan Jawa, Samudera Hindia berjarak 620 kilometer dari Bandung ke arah Selatan dan berkedalaman 33 kilometer dari permukaan laut dengan kekuatan gempa mencapai 6,8 skala richter.
Menurut catatan Sekretaris Menko Kesra pada Selasa (18/07), jumlah korban meninggal mencapai 341 orang, sedangkan korban hilang sekitar 229 orang. Korban meninggal terbanyak ada di Jawa Barat yaitu berjumlah 239 orang terdiri atas Ciamis atau Pangandaran sebanyak 182 orang, Tasikmalaya 54 orang dan Banjar tiga orang. Sedangkan Jawa Tengah berjumlah 102 orang yang terdiri dari Cilacap 91 orang, Kebumen tujuh orang dan Gunung Kidul empat orang.
12 september 2007
terjadi gempa bumi di sekitar Bengkulu berkekuatan 7,9 skala richter, berpotensi menimbulkan tsunami, namun sampai 2 jam tidak terjadi tsunami. korban meninggal sampai tgl 13 berjumlah 7 jiwa.

nama-nama pahlawan tahun 1945

Oleh: HM Yousri Nur Raja Agam
KENDATI di Indonesia, hanya Surabaya yang berjuluk Kota Pahlawan, namun perwujudan makna kepahlawanan itu sangat dangkal. Kepahlawanan hanya diterjemahkan dari peristiwa heroik yang terjadi di sekitar tanggal 10 November 1945 yang membawa korban jiwa terhadap ribuan Arek Suroboyo.
Padahal, seyogyanya, pengertian pahlawan itu diwujudkan dengan menjadikan Kota Surabaya ini sebagai “kamus kepahlawanan”. Surabaya dapat dijadikan sebagai museum kepahlawanan yang berskala nasional. Bahkan, kalau memungkinkan diangkat menjadi “Kota Pahlawan Internasional”.
Betapa tidak, sebab keheroikan peristiwa 10 November melibatkan sekutu, yakni tentara Inggeris yang tergabung dalam kekuatan internasional dalam Perang Dunia II. Mungkin, bersimbah darahnya Bumi Pertiwi di Surabaya ini oleh darah Arek Surabaya, merupakan pahlawan bagi Bangsa Indonesia.
Sebaliknya, tewasnya salah seorang pimpinan militer Inggeris, Jenderal Mallaby, bagi kita merupakan suatu “kemenangan”. Tetapi, bagi sekutu, dia adalah pahlawan yang berjuang demi negaranya dan kepentingan dunia internasional
Suatu hal yang sangat memprihatinkan, adalah kurangnya minat dan perhatian para petinggi di Kota Surabaya ini untuk menampung aspirasi warganya. Salah satu di antaranya, ialah usul-usul warga untuk sebanyak mungkin mangabadikan nama-nama pahlawan di Surabaya. Terlalu berbelitnya prosedur untuk memberi nama pahlawan pada suatu jalan. Bahkan, sangat tidak mudah mengganti nama jalan yang sudah ada dengan nama jalan baru.
Kita tahu, betapa peran Bung Tomo dalam perjuangan 10 November 1945. Bung Tomo berperan sebagai “pembakar” semangat Arek Suroboyo melalui corong radio pemberontak yang dikuasai anak-anak muda kala itu. Walaupun Bung Tomo yang bernama asli Sutomo itu belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, tetapi perannya dalam perjuangan dan sejarah Hari Pahlawan 1945 tak dapat dipisahkan.
Namun, nama Bung Tomo hanya diabadikan sebagai nama jalan pada jalan yang tidak sampai 500 meter. Itupun bukan jalan baru, tetapi mengambil pangkal dari Jalan Ngagel Jaya Selatan, mulai dari perempatan Jalan Raya Ngagel dengan jembatan BAT (jembatan bungkuk) sampai Taman Pemakakan Umum (TPU) Ngagel. Nomornya hanya nomor 1 sampai 15.
Sebenarnya, nama Bung Tomo itu sangat layak mengganti seluruh nama Jalan Ngagel Jaya Selatan sampai ke depan kebun bibit dan kampus lama Ubaya (universitas Surabaya). Tetapi, itulah kenyataannya, nama Bung Tomo hanya diabadikan sebagai nama sepenggal jalan, seperti sekarang ini.
Kita sebenarnya “malu” terhadap orang Kalimatan Timur, misalnya. Saat penulis berkunjung ke Kota Samarinda, ibukota Kalimantan Timur, di sana ada Jalan Bung Tomo. Dan yang cukup membanggakan, Jalan Bung Tomo ini panjangnya hampir dua kilometer, yakni sepanjang jalan di pinggir sungai Mahakam yang membelah Kota Samarinda.
Masih untung, bagi Soengkono mantan pejuang se angkatan Bung Tomo. Pada akhir hayatnya almarhum sudah mencapai karir militer dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen). Para mantan pejuang dan kerabatnya semasa hidup berjuang untuk mengganti nama Jalan Raya Wonokitri TVRI menjadi Jalan Mayjen Sungkono. Waktu itu jalan itu memang masih baru, menuju ke kawasan Surabaya Barat yang sedang dibangun.
Di sana waktu itu (awal tahun 1970-an) ada proyek pembangunan gedung pemancar TVRI (Televisi Republik Indonesia) stasiun Surabaya. Dulu jalan beraspal itu berakhir di Jalan Adityawarman yang bersimpangan dengan Jalan Padmosusastro (di depan kantor DPD Partai Golkar sekarang).
Dari ujung Jalan Aditiawarman itu ke arah TVRI ada jalan bernama Jalan Wonokitri, Karena ada proyek stasiun TVRI, maka Jalan Wonokitri itu berubah menjadi Wonokitri TVRI. Jalan baru dibangun berupa proyek jalan kembar sampai ke kawasan pembangunan perumahan (realestat) baru, seperti Darmo Permai, Bintang Diponggo, Darmo Satelite Town, Chris Kencana dan proyek perumahan Perum Perumnas Simomulyo dan Ngesong. Juga pembangunan gedung Joang 45 dan Taman Makam Pahlawan (TMP) baru, karena TMP Kusuma Bangsa dan TMP Ngagel sudah padat.
Kawasan di sekitar Jalan Mayjen Sungkono ini terus berkembang ke arah barat, bahkan melewati jalan tol Gempol ke Tanjung Perak yang melintas daerah yang terkenal dengan sebutan kawasan Darmo Permai ini. Jalan baru terusan Mayjen Sungkono terus sampai ke arah Pradah, Kalikendal sampai Simpang Darmo Permai.
Nah, penghargaan jatuh kepada almarhum HR Muhamad Mangunprodjo yang dalam masa perjuangan tahun 1945 di Surabaya dikenal sebagai Muhamad. Pada akhir hayatnya, Muhamad juga mencapai pangkat Mayjen dalam karir militer. Dan namanya diabadikan sebagai nama jalan terusan Mayjen Sungkuno ke arah barat itu. Sekarang jalan itu terkenal dengan sebutan Jalan Mayjen HR Muhamad (tanpa disebut Mangunprodjo di belakangnya, seperti jalan raya Buduran ke arah Sidoarjo yang mencantumkan HR Muhamad Mangunprodjo).
Satu lagi tokoh pejuang Surabaya yang mendapat penghormatan namanya diabadikan sebagai nama jalan di Surabaya, Mayjen Prof Dr Moestopo. Namanya dabadikan mengganti nama Jalan Raya Dharmahusada yang melintas dari viaduk Gubeng terus ke tengah komplek gedung Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga dengan komplek Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Sutomo Surabaya.
Tokoh pejuang Surabaya lainnya, belum terpikirkan. Termasuk tokoh yang cukup “kondang” yakni Cak Ruslan atau Roeslan Abdulgani. Saat berpulang ke Rakhmatullah di Jakarta, 29 Juni 2005 dan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta, nama, pangkat dan gelarnya disebut pada upacara resmi itu adalah: Jenderal (Hor) Prof.Dr.H.Roeslan Abdulgani. Hor di dalam kurung singkatan dari kehormatan. Berkat jasa-jasanya selama masa perjuangan kemerdekaan dan perannya sepanjang pemerintahan Orde Lama, Orde Baru sampai era reformasi, maka Cak Ruslan memperoleh anugerah pangkat kehormatan militer “jenderal”. Sejarah pernah mencatat, tahun 1945 saat menjadi jururunding dengan tentara Sekutu (Inggris), Cak Ruslan pernah mendapat pangkat kehormatan (tituler) “kapten”, karena yang mewakili pihak Sekutu waktu itu berpangkat kapten.
Miskin Nama Pahlawan
Perhatian petinggi Kota Surabaya, masih sangat rendah untuk mengabadikan nama-nama pahlawan di Kota Pahlawan ini. Selama zaman Orde Baru, yakni sejak walikotanya, Soekotjo sampai Sunarto Sumoprawiro (Cak Narto), bahkan hingga Bambang DH sekarang ini sedikit sekali penambahan nama jalan baru di Surabaya yang bernuansa kepahlawanan.
Sebagai contoh dapat dilihat tentang pengabadian nama pahlawan, yakni satu sebagai pengganti nama jalan raya Wonocolo menjadi Jalan Jenderal Ahmad Yani. Untuk nama Pahlawan Revolusi, Surabaya memang hanya mengabadikan satu nama ini. Tujuh nama Pahlawan revolusi lainnya berada di sekitar Waru, Sidoarjo.
Nama Pahlawan Ampera, juga hanya satu di Kota Surabaya, yakni Jalan Arief Rachman Hakim sebagai pengganti nama Jalan Raya Keputih. Nama ini atas usul dan desakan pengurus DPD Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan 66 Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini, karena di sekitar Keputih ini berdiri kampus-kampus perguruan tinggi. Dengan begitu, kawasan ini sangat cocok diberi nama jalan para pejuang kampus seperti Angkatan 66.
Walaupun demikian, ternyata Surabaya masih ketinggalan dibanding dengan kota Malang yang sudah mengabadikan seluruh nama Pahlawan revolusi dan beberapa nama Pahlawan Ampera. Selain Arief Rahman Hakim juga ada nama Ichwan Ridwan Rais, Aris Margono dan Yulius Usman.
Penambahan nama lain adalah, nama Pahlawan Nasional mantan Gubernur Jatim RT Suryo, disebut Jalan Gubernur Suryo. Jalan ini hanya potongan Jalan Pemuda mulai dari Simpang Lonceng sampai depan Balai Pemuda, yakni dari nomor 1 (Hotel Simpang) sampai nomor 15 (Balai Pemuda) dan nomor genap 2 sampai 42. Potongan Jalan Pemuda dari Hotel Garden sampai Monumen Kapal Selam (Monkasel) tetap sebagai Jalan Pemuda. Dengan pemotongan ini, kita tidak akan menemukan lagi Jalan Pemuda bernomor kecil di bawah 15 untuk nomor ganjil. Demikian pula dengan Jalan Pemuda, awalnya nomor 21 sampai Monkasel dan nomor genap 44 sampai pertigaan Jalan Pemuda dengan Jalan Kayun.
Nama Pahlawan Nasional lainnya, hanya ada dua, yakni Jalan Sisingamangaraja untuk mengganti nama Jalan Jakarta dan Jalan Iskandar Muda mengganti Jalan Dana Karya. Selain tiga nama jalan Mayjen Sungkono, Mayjen HR Muhamad dan Mayjen Prof.Dr.Mustopo yang belum diangkat sebagai Pahlawan Nasional, tetapi ke tiga tokoh ini sejajar dengan Bung Tomo, pernah ada nama jalan yang berhubungan dengan kepahlawanan.
Jalan Patua diubah menjadi Jalan Tentara Geni Pelajar (TGP), karena gedung SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 2 – dulu bernama STM Negeri 1 – pada masa perjuangan tahun 1945 dijadikan markas TGP. Ujung Jaln Jimerto ke arah Kanginan diubah namanya menjadi Jalan BKR Pelajar (Badan Keamanan Rakyat) Pelajar, karena dulu gedung SMA Komplek Jalan Wijayakusuma ini adalah markas BKR Pelajar. Ruas Jalan Dr.Sutomo dari pertigaan Jalan Dinoyo sampai perempatan Jalan Raya Darmo diubah namanya menjadi Jalan Polisi Istimewa, karena dulu di masa perjuangan kemerdekaan di sini terdapat markas Polisi Istimewa. Satu lagi nama jalan yang bukan nama orang, tetapi mirip nama orang adalah: Jalan Mas TRIP. Jalan ini sebagai pengganti Jalan Raya Kedurus.
Pemerintah secara resmi hingga tahun 2006 baru menetapkan sebanyak 118 pejuang dan orang yang berjasa kepada bangsa Indonesia sebagai Pahlawan Nasional. Tidak seluruh pejuang dan orang yang dinilai berjasa dapat dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional. Banyak pertimbangan yang dilakukan, sampai alkhirnya diputuskan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indoneia yang dikenal dengan Keppres.
Walaupun Surabaya dijuluki Kota Pahlawan, sampai peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005, ternyata baru satu orang pejuang yang terlibat langsung dalam peristiwa sekitar 10 November 1945 yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dia itu adalah mantan Gubernur Jawa Timur, RT Soeryo atau Gubernur Suryo yang ditetapkan dengan Keppres No.294 tahun 1964 tanggal 17 November 1964.
Nama-nama pejuang lain, seperti Soengkono, Muhammad, Moestopo, Yasin, Kundan dan lain-lain, belum masuk katagori Pahlawan Nasional. Mereka itu masih berstatus pahlawan lokal. Bahkan, Roeslan Abdulgani yang meninggal dunia 28 Juni 2005 lalu dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, juga belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Sebagai Kota Pahlawan, seharusnya Kota Surabaya mengabadikan seluruh nama-nama pahlawan itu, terutama pahlawan nasional yang 112 orang itu. Sekarang ini nama Pahlawan Nasional yang sudah diabadikan sebagai nama jalan di Surabaya baru 39 nama. Sangat memprihartinkan dan ironis, Kota Pahlawan ini masih “miskin” dalam mengabadikan nama pahlawan. Selain baru 39 nama pahlawan nasional itu Surabaya juga baru mengabadikan 12 pahlawan “lokal” atau berjasa terhadap perjuangan di Kota Surabaya dan Timur.
Nama-nama pahlawan nasional yang diabadikan di Surabaya, banyak terdapat di sekitar kawasan Darmo. Pengabadian nama-nama pahlawan nasional di kawasan ini sebagai pengganti nama jalan yang di zaman Belanda adalah nama-nama pahlawan dan keluarga kerajaan Belanda.
Nama-nama jalan itu antara lain: Dr.Sutomo, Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Pattimura, Dr.Wahidin, Dr.Cipto (Mangunkusumo), HOS Cokroaminoto, Sam Ratulangi, Walter Robert Mongonsidi, Kartini, WR Supratman, MH Tamrin, Untung Surapati, Urip Sumoharjo. Selain itu nama-nama budayawan terletak di sekitar Masjid Rahmat. Di sana ada nama jalan Prapanca, Mpu Kanwa, Chairil Anwar, Amir Hamzah, Hamzah Fansyuri, Ronggolawe dan lain-lain. Satu nama pahlawan terpisah dari yang lainnya, yakni Jalan Raden Saleh yang menghubungkan Jalan Bubutan dengan jalan Semarang dekat Stasiun Pasar Turi.
Selera Pengusaha
Ada kejanggalan yang sangat menonjol di Kota Surabaya ini. Kalau pihak Pemkot begitu “pelit” mengabadikan sebuah nama untuk nama jalan, apalagi mengabadikan nama pahlawan nasional, tidak demikian dengan pengusaha realestat. Para pengusaha begitu mudah memberi nama jalan sesuai dengan seleranya.
Untuk tidak repot, misalnya saat kawasan timur Surabaya dibangun oleh pengembang PT.Wahyu Basuki dan PT.Sinar Galaxy, nama-nama jalan di sana dikaitkan dengan nama asal wilayah itu. Kawasan Dharmahusada menjadi Dharmahusada Indah, wilayah Manyar menjadi Manyar Kertoarjo, Manyar Kertoadi, lalu ada Manyar Tompotika. Perluasan kawasan ke timur oleh PT.Sinar Galaxy, mengambil nama Kertajaya Indah, walaupun letaknya terhalang oleh Manyar Kertoarjo yang dibangun PT.Wahyu Basuki.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah yang dibangun oleh YKP (Yayasan Kas dan Pembangunan) Kota Surabaya dan perusahaan realestat lain, seperti di kawasan Rungkut, dibangun PT.Tulus Harapan bernama Rungkut Harapan. Yang dibangun PT.Barata diberi nama Rungkut Barata dan yang dibangun PT.Mapan Sentosa menjadi Rungkut Mapan.
Begitu pula di pantai timur, seperti Laguna Indah dan Pantai Mentari. Sedangkan di kawasan Barat yang dibangun oleh Perum Perumnas, PT.Darmo Permai, PT.Bintang Diponggo, PT.Darmo Satelit Town (DST), PT.Darmo Indah, PT.Chris Kencana, PT.Pakuwon Jati, PT.Ciputra dan lain-lainnya. Nama-nama jalan di kawasan itupun tergantung selera pengusahanya. Yang berada di kawasan PT.Darmo Permai, nama jalannya seperti: Jalan Darmo Permai Timur, Darmo Permai Utara, Darmo Permai Selatan, Simpang Darmo Permai dan sebagainya. Begitu pula yang berada di kawasan PT.DST, semua pakat DST. Di kawasan Bintang Diponggo, Darmo Indah dan yang lain juga begitu. Sedangkan di kawasan Chris Kencana, nama jalannya pakai Kencana, misalnya Kencanasari.
Ternyata, apapun nama jalan yang ditetapkan oleh pengusaha realestat, Pemerintah Kota Surabaya “tidak berdaya” untuk menentukan lain. Sistem penomoran di kawasan perumahan itupun masih kacau, awalnya masih berdasarkan nomor blok dan nomor urut pembangunan. Kemudian bertahap dilakukan perubahan atas kesepakatan pengembang dengan penghuni.
Yang agak tragis adalah kewenangan Pemkot untuk memperbaiki jalan rusak dan PJU (Penerangan Jalan Umum) di kawasan realestat tidak gampang. Pemkot tidak mempunyai kewenangan mengelola jalan itu sebelum ada penyerahan dari pengembang.
Suatu hal yang “sangat menyakitkan dan menyinggung rasa kebangsaan” adalah, berdiri megahnya patung Rafles di kawasan perumahan mewah Bumi Citra Raya atau Citra Land. Patung pendiri Kota Singapura itu juga menjadi lambang kawasan “Singapura Mini” di Surabaya Barat itu.
Nama Sukarno-Hatta
Boleh disebut lebih ironis lagi, adalah tidak ada upaya dari Pemkot Surabaya untuk mengabadikan nama besar Pahlawan Nasional, Proklamator Sukarno-Hatta di Kota Pahlawan ini. Saat penulis, menyampaikan usul kepada Walikota Surabaya, H.Poernomo Kasidi tahun 1986 agar nama Proklamator Sukarno-Hatta diabadikan di Surabaya, sikap penulis itu dianggap terlalu “berani”.
Pak Pur – begitu walikota yang bertitel dokter itu dipanggil – sembari berbisik mengatakan, jangan dulu. Alasannya, menyebut nama Bung Karno di era Orde baru itu cukup sensitif. Namun, pada tahun 1986 itu Presiden Soeharto, justru mengeluarkan penetapan tentang Dr.Ir.H.Sukarno dan Dr.Mohammad Hatta sebagai Pahlawan Nasional dengan Kepres 081/TK/Tahun 1986 tertanggal 23 Oktober 1986.
Sambutan beberapa pejabat pemerintahan di Indonesia cukup positif. Bandara Cengkareng yang merupakan pengalihan dari Bandara Kemayoran diberi nama Bandara Internasional Sukarno-Hatta. Di Ujungpandang yang kembali bernama Makassar, pelabuhan lautnya diberi nama Sukarno-Hatta. Di Bandung, jalan lingkar selatan yang baru dibangun diberi nama Jalan Sukarno-Hatta.
Beberapa kota di Indonesia sertamerrta mengabadikan nama Proklamator Kemerdekaan RI itu sebagai nama jalan maupun nama taman, serta gedung bersejarah lainnya. Tidak ketinggalan pula di Jawa Timur, seperti Kota Malang, mengabadikan nama Sukarno-Hatta untuk jalan baru yang menghubungkan daerah Blimbing ke Dinoyo. Bahkan, di Kota Pasuruan dan di Bangkalan di Madura nama Jalan Sukarno-Hatta diabadikan di poros utama kota itu.
Kembali penulis menyampaikan surat resmi kepada Pemkot Surabaya, langsung ke tangan Pak Pur, agar nama Proklamator Sukarno-Hatta diabadikan di Surabaya dengan alternatif pertama mengganti nama Jalan Perak Timur dan Perak Barat sebagai Jalan Sukarno-Hatta. Alasan penulis waktu itu, karena jalan kembar itu menuju gerbang laut Surabaya, yakni Pelabuhan Tanjung Perak.
Ingat, Sukarno-Hatta sebagai Proklamator Kemerdekaan RI adalah Dwitunggal yang mengantar Bangsa Indonesia ke gerbang masa depan yang bebas dari penjajajah. Nah, Surabaya memang hanya punya satu gerbang masuk kota, yakni Tanjung Perak. Gerbang masuk dari udara dan darat Kota Surabaya, ada di Kabupaten Sidoarjo, yakni Bandara Juanda dan sekarang juga terminal Purabaya di Bungurasih, Waru.
Setelah usul itu tenggelam begitu saja di kantong walikota Poernomo Kasidi, penulis berupaya menanyakan dan mendesak. Ternyata, penulis dibentak. Tidak puas dengan sikap sang walikota, penulis membuat artikel di Harian “Surabaya Post” pada tanggal 9 November 1989 dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan.
Penulis berusaha memberi gambaran, bahwa pintu gerbang kota Surabaya ini “hanya satu” yakni dari laut di Tanjung Perak. Sedangkan gerbang kota melalui darat ada di Bungurasih, Waru, Sidoarjo dan gerbang udara ada di Bandara Juanda, Sidoarjo. Untuk itulah, karena Sukarno-Hatta sebagai proklamator yang mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan, maka penulis mengusulkan nama Jalan Tanjung Perak Barat dan Jalan Tanjnga Perak Timur diubah menjadi Jalan Sukarno-Hatta
Setelah tulisan itu turun di koran terbesar di Surabaya waktu itu, penulis dipanggil beberapa pejabat Pemda Kodya Surabaya (waktu itu). Ada yang mendukung dan ada yang menolak dengan alasan perlu ada Perda (Peraturan Daerah). Waktu itu, beberapa anggota DPRD Surabaya yang setuju, tetapi ada yang tidak. Alasannya, macam-macam. Di antaranya berdalih belum ada tempat yang pas untuk mengabadikan nama Sukarno-Hatta di Surabaya.
Ketika ada rencana pembangunan jalan lintas timur bagian tengah yang disebut MERR (Midel East Ring Road), ada yang menginginkan nantinya apabila proyek MERR itu jadi, maka nama jalan itu adalah Jalan Sukarno-Hatta. Ternyata sampai sekarang, MERR yang semula terbengkalai alias mangkrak, tahun 2005 lalu sebagian sudah selesai, termasuk jembatan yang melintas di atas Kali Jagir Wonokroromo.
Kabarnya, kalangan veteran pejuang kemerdekaan dan Angkatan 45 juga pernah mengusulkan jalan raya dari ITS sampai ke viaduk Jalan Sulawesi, yakni Jalan Kertajaya Indah, Manyar Kertoarjo sampai Jalan Kertajaya diganti menjadi Jalan Sukarno-Hatta. Itu juga tidak mendapat tanggapan dari eksekutif dan legislatif.
Pro-Kontra
Keinginan penulis agar nama Sukarno-Hatta diabadikan di Kota Pahlawan ini kembali menggebu-gebu. Setelah di Harian “Surabaya Post”, beberapa tulisan tentang perlunya Surabaya mengabadikan nama Sukarno-Hatta di Surabaya penulis turunkan di Majalah Gapura (majalah resmi Pemkot Surabaya), tabloid Teduh, SKM Palapa Post, tabloid Metropolis dan Majalah DOR.
Bahkan saat penulis mempunyai kesempatan yang “sangat baik” dengan Walikota Surabaya H.Sunarto Sumoprawiro, kumpulan tulisan dan artikel ini penulis serahkan kepada Cak Narto – panggilan sang walikota.
Luar biasa, Cak Narto menyambut baik ide untuk pengabadian nama proklamator ini. Saking bersemangatnya, Cak Narto sertamerta menginginkan nama jalan yang layak untuk sang Proklamator adalah mengganti nama Jalan Raya Darmo. Cak Narto waktu itu mengabaikan usul penulis agar nama Sukarno-Hatta diabadikan dengan alternatif pertama mengganti nama Jalan Tanjung Perak Timur-Barat dan alternatif kedua sebagai pengganti Jalan Prapen Jemursari (mulai dari perempatan di Jembatan Bratang sampai ke Jalan A.Yani di bundaran Dolog.
Akibat keinginan Cak Narto mengganti nama Jalan Raya Darmo menjadi Jalan Sukarno-Hatta, timbul pro-kontra yang luar biasa di mediamassa. Padahal keinginan Cak Narto mendapat dukungan dari tokoh Surabaya, Prof.Dr.H.Roeslan Abdulgani atau Cak Roeslan. Namun upaya penulis agar nama Sukarno-Hatta diabadikan di Surabaya kembali terganjal, bersamaan dengan “kasus walikota Surabaya”, sampai akhirnya Cak Narto sakit dan meninggal dunia di Australia tahun 2002. Begitu juga, Cak Roeslan juga sudah wafat, 28 Juni 2005 lalu di Jakarta.
Bagaimanapun juga, Walikota Surabaya yang sekarang, Drs.Bambang Dwi Hartono,MPd, tentu mempunyai carapandang yang berbeda. Mungkin, waktu yang paling tepat untuk mengabadikan nama Sukarno-Hatta di Surabaya, saat Presiden RI masih dijabat oleh Megawati Sukarnoputri dan diresmikan sendiri oleh anak kandung Bung Karno waktu itu.
Penulis mengharapkan, sebagai seorang nasionalis, Bambang DH yang waktu itu juga Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Surabaya, tentu sangat tepat kalau momen peringatan Hari Jadi Surabaya, 31 Mei 2003 atau peringatan Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2003 atau peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2003 ditandai dengan pengabadian nama Sukarno-Hatta di Kota Pahlawan Surabaya. Namun, waktu yang baik itu berlalu begitu saja. Kelihatan Bambang DH pun tidak nyali dan kemauan politik sama sekali untuk mengabadikan nama sang Proklamator Soekarno-Hatta.
«

cara membuat blog gratis


Membuat Blog : Menambahkan gambar ke dalam artikel

Postingan ini melanjutkan hal-hal dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat blog anda sendiri :-) seperti misalnya menambahkan gambar ke dalam artikel yang anda tulis atau membuat link URL.

Asumsinya, saat ini anda telah masuk untuk membuat artikel baru dengan menekan tombol "New Posts", akan tampil sebuah layout yang persis seperti kita menulis email dengan toolbar yang seperti gambar dibawah ini. Usahakan untuk familiar ya dengan tool-2 tersebut tapi kalau memang jago kode-2 pemprograman seperti html, silahkan saja langsung masuk ke menu html nya :-)

Bar icon-icon yang tersedia ketika melakukan sebuah postingan

Langkah-langkah untuk menambahkan gambar di dalam postingan

Satu
Klik ikon yang berada disebelah kanan ikon berlabelkan ABC (lihat gambar diatas). Setelah itu akan muncul box seperti digambar ini.


Box untuk upload gambar dalam postingan

Dua
Ada dua cara untuk menambahkan gambar yang anda simpan di komputer anda atau yang merefer ke gambar yang ada di website lain. Saat ini kita coba tambahkan gambar dari komputer kita dulu ya :-)

a. Klik tombol "Browse" untuk mencari file gambar yang mau diupload.
Note: Jika ingin menambahkan lebih dari satu gambar dalam satu kali proses upload ini, maka klik Link yang berwarna biru dengan label "Add Another Image". Dalam sekali proses maksimal hanya bisa hingga 5 gambar.

b. Pilih letak gambar (kiri, tengah atau di kanan) artikel
c. Pilih Size gambar (kecil, sedang, besar)
d. Tekan tombol "Upload Image"


Tiga
Tunggu sebentar, hingga muncul informasi bahwa semua gambar yang mau diupload telah sukses dan tekan tombol "Done" untuk menutup box tsbt.

Nah sekarang gambar yang ingin dimasukkan ke dalam artikel sudah muncul, silahkan lanjutkan menulis artikel dan jangan lupa untuk menekan tombol "Publish" ya, supaya tulisan/sharingnya jauhhhh lebih bermanfaat untuk orang lain :-)


Langkah-langkah untuk membuat link ke website lain
Nah, ada pertanyaan tambahan nih dari bunda dini untuk membuat link ke website orang lain dari postingan kita.

Misalnya nih, saya ingin jika tulisan doris nasution di klik akan membuka blognya doris nasution. Nah itu namanya menambahkan link URL kepada kata-kata doris nasution.

Caranya gampang banget koq, nih langkah-langkahnya:
Gambar menambahkan link URL

Mari terus berbagi.

Salam,
Doris Nasution
Owner, "Shaakira"
Outlet Jilbab & Kerudung Pilihan
Tebet Barat, Jak-Sel
Email: dorisnst@yahoo.com | YM:dorisnst | HP:0815-86038678

Membuat Blog : Apa yang perlu diketahui?

Saya mendapatkan pertanyaan ini melalui email dan menurut saya alangkah baiknya jika jawabannya juga diharing melalui blog ini, sehingga kita bisa sharing/diskusi/memberikan tips terbuka atas pertanyaan ini.

------------------------------------------------------------
Dari : Khaira (Member TDA juga loh;-))
Khaira Rizfia wrote:
Assalamualaikum Wr.Wb.
To Mbak Doris yang baek hati
Wa’alaikum salam mbak Khaira yang baek juga dan member TDA yang sangat luar biasa semangat belajarnya. Aduh-2 pertanyaannya banyak juga yah, aku mo pingsan dulu ah…heheh..abisan kaget juga dapet berondongan pertanyaan seperti ini.
Pingin rasanya punya blog/web seperti punya mbak, Simple dan informatif.
Bisa punya bisnis on-line seperti srikandi-srikandi TDA
Gimana caranya ya...
Aku tarik napas dulu deh untuk ngejawabnya :-), niatku semoga apa yang aku jawab melalui email mbak ini bisa digunakan juga oleh teman-2 yang lain yang ingin juga bikin blog hingga nantinya bisa bikin web sendiri yang simple dan mengoptimalkan web tsbt untuk bisnisnya masing-2.
Sebagai langkah awal, saya lebih suka kita mulai dengan membuat blog dulu ya mbak khaira, karena sangat mudah dan yang terutama adalah GRATIS. Tidak usah pusing untuk membeli domain* dan hosting* di mana. Saya akan jelaskan lebih jauh di bawah nanti ya, kata-2 yang saya beri tanda * itu. Biar lebih jelas gitu loh :-)
Nah cara buat blog itu aku rangkum disini ya mbak, insyaAllah aku lanjutkan dengan cara buat website yang mudah nanti. Intinya kalau buat blog itu tidak offline loh, beda dengan buat website yang bisa offline dan tinggal upload saja file-2 yang kita inginkan muncul di web ke server paling tidak untuk proses pembuatan pertamanya.
Karena aku familiar dengan blogger.com, maka aku jelasin nya yang ini aja ya, sebenernya banyak koq yang nyedian blog gratis kaya multiply, wordpress, blogsome dll.
Oke, kita lanjut yah :-), pertama daftar dulu ke blogger.com
Satu
Buka blogger.com
Dua
Di bagian bawah ada link yang berwarna orange berjudul "Create a blog in 3 steps", klik tanda panah nya yang berjudul "Create Your Blog Now" itu dan mbak akan dipandu untuk membuat blog.
Tiga
Ikuti saja langkah-2nya ya. Dimulai dengan mengisi email address (rekomendasi saya pake google account ya mbak, hingga nanti kalau pingin naro iklan-2 adsense google di blog kita itu mudah diapprove sama si googlenya). Tapi kalau belum punya google main juga gpp kok, mulai saja dulu dengan yang ada, iya kan ? Kemudian masukkan password, display name (nama yang akan muncul dibawah artikel yang akan kita posting nantinya) dan jangan lupa tick "Acceptance of Terms" sebelum menekan tombol "Continue" yah.
Empat

Nah disini kita mulai menamakan blog yang ingin dibuat.
Masukkan blog titlenya dan pilih namanya dan teruskan dengan menekan tombol "Continue".
Misalnya saya masukkan di blog titlenya (membuat blog gratis) dan di blog namenya (membuatbloggratis)

Lima
Pilih template (background blog, style font dan aturannya) dari template-2 yang telah disediakan untuk kita. Misalnya saya pilih yang pertama "Minima" (nanti jika mau diubah-2 warna background dll nya gampang banget koq mbak). Teruskan dengan menekan tombol "Continue" yah.
Enam
Jadi deh blog pertama kita, coba perhatikan kata-2 nya "Your blog has been created". Untuk melihat blog kita, maka kita harus posting dulu mbak, nah lanjutkan dengan menekan tombol "Start Posting" yah.

Tujuh
Akan muncul layout seperti kita menulis email ya mbak, silahkan masukkan judul dan tulisan yang mau dimasukkan di postingan pertama ini :-) coba untuk terbiasa dengan toolbar yang disediakan ya, misalnya untuk mengubah jenis font menjadi lebih besar, lebih tebal, mengganti warna font dan juga membuat link ke website lain (icon rantai disamping icon T) dan juga untuk menambahkan gambar (icon disamping icon ABC).
Delapan
Jika sudah selesai, tekan tombol "Publish" yah. Akan muncul kata-2 "Your blog published successfully". Klik link dibawah kata-2 tersebut ya "View blog in a new window" untuk melihat blog perdananya kita :-D Misal untuk contoh ini saya membuat blog www.membuatbloggratis.blogspot.com Nah muncul deh postingan saya yang pertama...hip hip horeee...jadi kan.
Sembilan
Jika ingin posting lagi, dikemudian hari masuk aja ke blogger.com nya dan pilih "Sign in New Blogger", silahkan masukkan email address mbak di login name dan passwordnya, nanti mbak akan lihat list semua blog-2 yang dimiliki oleh mbak yang terdaftar dengan email address yang sama. Silahkan klik Posting ya untuk melakukan posting tulisan mbak ya (ikuti langkah Tujuh ya)
Nah silahkan dicoba dulu ya mbak khaira, saya mau mandi dulu, siap-2 ngantor hehe...insyaAllah nanti saya lanjutkan lagi di kantor yah.

Doris Nasution | 0815-860 38 678 | 021 - 30851867